Danramil 1111 Tarogong Kapten Infanteri Sutopo mendapatkan informasi dari salah seorang pendaki yang melapor kee base camp Curug Citiis. Kemudian informasi ini diteruskan kepada koramil dan BPBD Garut. Dalam laporan itu disebutkan bahwa ketiga pendaki asal Karawang ini tidak kuat menahan dinginnya suhu di kawasan Gunung Guntur. Selain kedinginan mereka pun kelelahan.Setelah mendapatkan info lengkap Anggota TNI dan BPBD Garut beserta masyarakat langsung melakukan pencarian. Ketiganya baru berhasil dievakuasi dari lereng Gunung guntur pada Selasa dini hari. Ketiga pendaki yang dievakuasi petugas ini bernama Asep Suparta (24), seorang wiraswasta; Pendi (22), mahasiswa; dan Arkan (18), seorang pelajar.
Saat ditemukan petugas kondisi mereka lemah dan badannya menggil karena kedinginan. Petugas langsung membawa mereka turun dari gunung dan membawa mereka menuju tempat medis terdekat untuk memndapatkan perawatan.
sumber: https://www.facebook.com/pages/INFO-GARUT/188275254518464.
Gunung Guntur meskipun tidak terlalu tinggi namun mempunyai sejuta pesona yang akan membuat siapa saja yang mengunjunginya berdecak kagum akan keindahannya. Gunung Guntur merupakan gunung berapi paling aktif di Jawa pada dekade 1800 an. Tapi sejak itu aktivitasnya kembali menurun. Erupsinya pada umumnya disertai dengan lelehan lava, lapili dan objek material lainnya. Meski tidak terlalu tinggi Gunung Guntur sangat sulit untuk didaki. Butuh keahlian khusu dan kesabara extra tinggi untuk menaklukan gunung yang satu ini. Jika tidak berhati-hati kita bisa terpelesat dan jatuh karena jalurnya yang berupa pasir dan kerikil sangat licin ketika dipijak oleh kaki
Cuaca di Kabupaten Garut pada Desember ini memang sedikit buruk. Intesitas hujan juga sangat tinggi. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka kami menyarankan bagi para mendaki yang kan melakukan Gunung Guntur agar mempersiapkan semunya dengan sangat matang serta tidak direkomendasikan melakukan pendakian di malam hari. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk kita dan bagi ketiga pendaki asal Karawang bahwa alam takan bisa untuk ditaklukan.