Keanekaragaman Flora Di Gunung Papandayan

Info Papandayan -Gunung Papandayan termasuk daerah konservasi dan merupakan cagar alam dimana kawasan dan keadaan alamnya mempunyai kekhasan seperti tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. Dalam postingan kali ini kita akan membahas tentang keanekaragaman flora di Gunung Papandayan.

Sedikit Penjelasan Tentang Flora
Jika diartikan Flora diambil dari bahasa Latin yang artinya alam. tumbuhan atau nabatah adalah khazanah segala macam jenis tanaman atau tumbuhan. Biasanya ditulis di depan nama geografis. Misalnya, nabatah Jawa, nabatah Asia atau nabatah Australia.

Flora Di Gunung Papandayan

Kawasan Gunung Papandayan memiliki banyak keanekaragaman tumbuhan yang beragam seperti: Flora yang terdapat umumnya didominir oleh pohon Suagi (Vaccinium valium) dan Edelweis (Anaphalis javanica), sedangkan bentuk vegetasi lainnya adalah Puspa (Schima walichii), Saninten (Castanopsis argentea), Kihujan (Engelhardia spicata), Jamuju (Podocaspus imbricatus), Pasang (Quercus sp), Manglid (Magnolia glauca). Sepanjang Perjalanan kita akan menemukan Tumbuhan Endemik yang unik, tumbuhan liar yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan ataupun obat seperti Begonia, Poh-pohan, Tepus, Honje, Umbi-umbian, Bimbit dan masih banyak lagi jenis lainnya dan Tanaman berbahaya untuk manusia, misalnya yang dapat menimbulakan rasa gatal jika tersentuh oleh kulit, seperti daun pulus dan tareptep.

Baca Juga:
Keanekaragaman Fauna Di Gunung Papandayan
Inilah Tanaman Yang Beracun Di Gunung Papandayan

1. Pohon Suagi (Vaccinium valium)
Pohon Suagi atau Vaccinium Valium ini banyak tumbuh di Gunung Papandayan, akan tetapi stelah mencari tahu info tentang tumbuhan ini kita belum menemukan situs yang menjelaskan secara rinci tentang jenis pohon ini.

2. Edelweis (Anaphalis javanica)
Anaphalis javanica atau  yang lebih dikenal sebagai Edelweiss jawa (Javanese edelweiss) atau Bunga Senduro, merupakan tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Nusantara termasuk di Gunung Papandayan. Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 meter dan dapat memiliki batang sebesar kaki manusia walaupun umumnya tidak melebihi 1 meter. Tumbuhan ini sekarang dikategorikan sebagai langka karena banyak oknum oknum pendaki yang mengambil dan memetiknya.

3. Pohon Puspa (Schima walichii)
Puspa termasuk kedalam famili theceae, mempunyai cirri utama sebagai berikut : tinggi pohon sampai 50 meter, tidak berbanir, batangnya tegak dan lurus. Kulit luarnya berwarna coklat. Tajuk bulat dengan daun mudanya yang berwarna merah jambu.Puspa merupakan salah satu jenis utama dalam hutan primer. Jenis ini sering pula dijumpai dalam belukar, bahkan sebagai jenis pelopor dalam suksesi sekunder. Bungan dan buahnya dapat dijumpai sepanjang tahun.Kayunya dapat digunakan untuk bahan bangunan

4.Pohon Saninten (Castanopsis argentea)
Saninten merupakan nama daerah dari Castanopsis Argentea. Pohon ini dapat tumbuh tinggi hingga mencapai 15 m, tumbuhan ini menghiasi hutan tropis. Daunnya bertepi rata, lanset dan berwarna hijau kemerahan saat muda. Buahnya yang berduri sulit terbuka dan menunjukan 2 biji yang tersembunyi. Biji yang dilindungi dengan kulit keras dapat dimakan. Monyet senang memakan biji Saninten mentah. Pohon saninten merupakan  salah satu tanaman survival juga lho, karena biji buah saninten bisa kita makan dengan cara dikupas kulit bagian luar kemudian digoreng atau di sangrai atau dibakar.

5. Kihujan (Engelhardia spicata)
Ki Hujan, begitu orang-Orang Sunda menyebutnya Ki Hujan. Pohon Ki hujan ini bukan Ki Hujan si pohon trembesi, lo.Pohonnya besar dan memiliki daun yang lebar. Bunganya berendeng warna kuning muda dan setiap bulan Juli sampai Agustus bunga pohon Ki Hujan akan jatuh berguguran

6. Jamuju (Podocaspus imbricatus)
Jamuju (Dacrycarpus imbricatus) di sebut juga Kayu Embun. Jamuju yang merupakan tumbuhan dari famili Podocarpaceae ini merupakan tanaman asli Indonesia. Pohon Jamuju (Dacrycarpus imbricatus) mampu tumbuh hingga setinggi 50 meter. Diameter batangnya bisa mencapai antara 50-70 cm. Batang bawah lurus dan tidak bercabang hingga setinggi 20 meter. Tajuk pohonnya kerap membentuk kubah dengan cabang berlimpah dan menyebarkan. Kulit batang pohon Jamuju kasar dan berlentisel dengan warna coklat tua atau kehitaman. Sedangkan kulit bagian dalam berwarna pink hingga coklat kemerahan.

7. Manglid (Magnolia glauca)
Pohon Manglid banyak terdapat di daerah dengan ketinggian 1000 - 1500 meter dpl dan daerah lembab. Kayu Manglid yang mengkilap, halus, ringan, berstruktur padat, dan kuat digemari di daerah Jawa Barat dan Bali untuk bahan baku jembatan dan perkakas. Pohon ini juga banyak tumbuh dikawasan Gunung Papandayan

Labels: